Pekanbaru. Sebagai bentuk tindak lanjut dari laporan hasil evaluasi ZI tahun 2022 oleh Tim Penilai Internal (TPI) yang mengusulkan Poltekkes Kemenkes Riau untuk prediket menuju WBK Nasional, maka Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan persiapan dalam menghadapi penilaian tersebut dengan mengadakan Workshop Poltekkes Kemenkes Riau Menuju WBK Nasional tahun 2022. (5-6 Juli 2022)
Kegiatan yang diadakan di Aula Lantai 4 Gedung Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Riau diikuti seluruh anggota Pokja WBK dan beberapa mitra kerja Poltekkes Kemenkes Riau PT. BSI Tbk, PT. Tamaddun Riau, PT. Bakri Karya Sarana, RS. Eka Hospital, PMB Hj. Dince Safrina, SST dan Klinik Taman Sari dengan Narasumber sebagai berikut :
- Salomo Franky Pangondian Hutabarat, SE, AK, CA dari BPK RI Perwakilan Propinsi Riau.
- Bona P. Purba, AKMM, CFE, CRMO dari Perwakilan BPKP Propinsi Riau.
- Djaka B. Wibisana, SH dari Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau.
Di awal acara, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau mengajak semua peserta untuk bersama-sama mengucapkan salam integritas yaitu :
Jaga Diri..
Jaga Teman..
Jaga Kementerian Kesehatan..
Poltekkes Kemenkes Riau Sehat Tanpa Korupsi
SAYA PATRIOT ANTI KORUPSI
Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau Husnan, S.Kp, MKM mengucapkan terimakasih kepada narasumber dan mitra serta seluruh peserta yang telah bersedia menghadiri workshop tersebut.
Direktur Poltekkes Kemenkes Riau mengatakan bahwa Poltekkes Kemenkes Riau merupakan satu dari Sembilan satker menuju WBK Nasional yang diusulkan Kementerian Kesehatan kepada Kemenpan-RB.
Pengusulan ini merupakan salah satu contoh satker yang berintegritas, Namun integritas yang sudah dipunyai harus selalu di update. Hal ini dikarenakan iman manusia selalu dalam keadaan turun naik sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau menegaskan bahwa yang paling penting bagi seluruh pegawai Poltekkes Kemenkes Riau adalah memberi pelayanan yang terbaik kepada siapa saja dan kapan saja tamu yang membutuhkan layanan serta semua harus dilayani dengan standar dan SOP yang sama.
Direktur Poltekkes Kemenkes Riau mengajak semua peserta untuk mengikuti kegiatan workshop dengan baik dan seksama serta menggali ilmu dari narasumber, dikarenakan narasumber yg hadir merupakan orang yang tepat atau berkompeten dalam kegiatan WBK.
Djaka B. Wibisana, SH, narasumber dari Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau lebih fokus kepada upaya pencegahan gratifikasi dimulai dengan adanya regulasi yang penerapan penegakan hukum dilakukan secara konsisten dan adil serta diikuti dengan pendidikan anti korupsi sehingga tercipta ASN yang berintegritas.
Sedangkan Salomo Franky Pangondian Hutabarat, SE, AK, CA dari BPK RI Perwakilan Propinsi Riau menjelaskan tentang optimalisasi pengelolaan dan tanggungjawab keuangan Negara, dimana dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah.
Bona P. Purba, AKMM, CFE, CRMO dari Perwakilan BPKP Propinsi Riau lebih menekankan kepada Penerapan SPIP Sebagai Upaya Mencapai Good Governance Di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau yang harus dilakukan segenap civitas Poltekkes Kemenkes Riau mulai dari pimpinan hingga semua pegawai sehingga perlu dilakukan penilaian resiko serta penilaian maturitas SPIP Satker.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau memaparkan IKU Poltekkes Kemenkes Riau yang telah ditandatangani oleh Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI yang selanjutkan harus dibuat penilaian resiko dimulai dari individu hingga tingkat Poltekkes Kemenkes Riau.
Wakil Direktur II didampingi oleh Wakil Direktur III dan Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) Poltekkes Kemenkes Riau menutup kegiatan dengan mengucapkan terimakasih kepada semua peserta terkhusus panitia yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan workshop.
Semoga dengan kegiatan ini, integritas seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Riau bertambah meningkat selaras dengan penambahan ilmu yang telah diberikan oleh narasumber. (Humas).
