PERDANA! DIREKTUR SELENGGARAKAN QURBAN DI POLTEKKES KEMENKES RIAU

Pekanbaru, 19 Juni 2024. Momen Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban mengandung berbagai informasi dan nilai-nilai yang penting dalam konteks keagamaan dan sosial. Idul Adha, salah satu hari raya besar umat Islam, dirayakan untuk memperingati kesediaan Nabi Ibrahim (AS) untuk mengorbankan putranya Ismail (AS) atas perintah Allah. Nilai kesetiaan, pengorbanan, dan ketaatan kepada kehendak Ilahi sangat ditekankan dalam perayaan ini.

Penyembelihan hewan qurban merupakan praktik ritual yang dilakukan untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim (AS) dalam pengorbanan yang diterima oleh Allah. Hewan-hewan yang disembelih biasanya adalah sapi, kambing, atau domba, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, keluarga terdekat, dan orang-orang yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan solidaritas sosial dan perhatian terhadap sesama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian, berbagi rezeki, dan keadilan sosial.

Persiapan kegiatan dilapangan telah dilaksanakan sejak beberapa hari sebelumnya, diantaranya adalah pembentukan panitia qurban, penunjukan ketua pelaksana qurban yaitu bapak Ns. Ardenny S.Kep, M.Kep selaku dosen jurusan, penggalian tanah, pendirian tenda pembagian daging qurban, dll. Ibu direktur turut langsung andil dalam kegiatan tersebut.

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dilakukan dengan penuh khidmat dan kesungguhan, menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Direktur Poltekkes Kemenkes Riau, Ibu Rully Hevrialni, memimpin secara langsung kegiatan ini. Inisiatif ini tidak hanya memperkokoh kebersamaan di lingkungan kampus, tetapi juga memperluas dampak positifnya ke seluruh komunitas sekitar.

“Semoga berkah kurban tahun ini, baik dari tenaga, waktu, materi, donasi yang kita bagikan kepada seluruh pegawai, outsourcing dan warga sekitar Poltekkes dapat mensucikan diri dan harta kita, menambah keikhlasan dan kesabaran kita, mendekatkan diri kita kepada Allah, meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dan memudahkan semua langkah kita dan mendapatkan keberkahan dalam pelaksanaan tugas kedepan dalam memajukan Poltekkes Kemenkes Riau yang kita cintai ini. Semoga lelah bapak ibu hari ini menjadi illah” harap ibu direktur.

Hubungan yang solid dan harmonis antara individu dan komunitas dapat diperkuat melalui kerjasama yang kuat, terutama dalam konteks perayaan Hari Raya Qurban. Ketika kita saling bekerja sama untuk melaksanakan kewajiban keagamaan dengan penuh keikhlasan dan komitmen, ini tidak hanya memperdalam ikatan emosional dan spiritual di antara kita, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas di dalam masyarakat. Semangat kerjasama yang tercipta dalam momen-momen seperti ini tidak hanya berdampak positif pada hubungan personal, tetapi juga memperkaya pengalaman kolektif kita dalam merayakan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Pada momen penyembelihan hewan qurban di Poltekkes Kemenkes Riau, terpancar nilai-nilai keagamaan dan kepedulian sosial yang mendalam. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari setelah cuti bersama Idul Adha. Dua ekor sapi dan tiga ekor kambing disembelih sebagai qurban, menggambarkan komitmen institusi dalam mewujudkan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Inisiatif ini, yang merupakan kali pertama di Poltekkes Kemenkes Riau, menggambarkan semangat kolaborasi dan kepedulian yang tinggi terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

Daging qurban yang disembelih tidak hanya diperuntukkan bagi civitas akademika Poltekkes Kemenkes Riau, tetapi juga bagi warga lingkungan sekitar kampus. Dipimpin oleh ibu Angelia Safitri, SKM, MM, selaku kasubag Adak, ibu Sri Mulyenti, SKM, M.Kes, sebagai kepala rumah tangga, dan ibu Fathunnikmah, SKM, M.Biomed, seorang dosen di jurusan kebidanan. Proses memasak daging qurban dilakukan di laboratorium gizi laboratorium terpadu Poltekkes Kemenkes Riau, yang kemudian dibagikan secara langsung kepada seluruh civitas akademika.

Secara keseluruhan, momen Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban tidak hanya merayakan nilai-nilai keagamaan yang mendalam, tetapi juga menggalang solidaritas sosial serta mendorong praktik kebaikan dan kepedulian yang berkelanjutan dalam masyarakat.

Comments (0)
Add Comment