Workshop Service Excellence (Advanced) di Pelayanan Publik bagi Pegawai Poltekkes Kemenkes Riau

Pekanbaru. Sebagai bentuk tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 tahun 2019 tentang Panduan Perilaku Interaksi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kesehatan agar tercipta kepuasan penerima pelayanan publik dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan publik di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau, maka Poltekkes Kemenkes Riau melakukan Workshop Service Excellence (22/6/22)

 

Kegiatan yang diadakan di Agrowisata Nadiin Sungai Pinang Kabupaten Kampar diikuti seluruh tenaga kependidikan Poltekkes kemenkes Riau dengan narasumber Dr. Rodi Wahyudi, S.Sos, M, Soc. Sc dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SUSKA Riau serta Muhammad Nasir dan Randa Erizal dari Bertuah Medika Learning Center.

Acara pembukaan diawali dengan salam integritas oleh seluruh peserta sebagai penambah semangat dan meningkatkan komitmen dalam rangka WBK untuk meningkatkan kinerja, yaitu :

Jaga Diri..
Jaga Teman..
Jaga Kementerian Kesehatan..

Poltekkes Kemenkes Riau Sehat Tanpa Korupsi

SAYA PATRIOT ANTI KORUPSI

Ketua Panitia Rully Hevrialni, SST, M. Keb mengatakan kegiatan ini dapat terlaksana dikarenakan adanya komitmen Direktur Poltekkes Kemenkes Riau dalam memajukan pelayanan publik di Poltekkes serta telah diperbolehkannya mengadakan kegiatan akibat terkendalinya penyakit covid-19 saat ini.

Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Riau Husnan, S.Kp, MKM mengucapkan terimakasih kepada panitia dan peserta yang telah bersedia mengikuti workshop ini.

Pada Kesempatan tersebut, Direktur menekankan bahwa pentingnya service excellence dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Dengan service excellence, Poltekkes Kemenkes Riau bisa meraih predikat WBK. Kemungkinan tahun ini atau tahun depan, Poltekkes akan mengikuti penilaian untuk WBK Nasional.

Disamping itu, dengan service excellence dapat meningkatkan kinerja pegawai. Dengan meningkatnya kinerja akan meningkatkan juga tambahan penghasilan pegawai. Ini bisa dilihat dari tunjangan kinerja. Memang saat ini, tunjangan kinerja baru dilihat dari absensi kedatangan dan kepulangan, namun kedepan tunjangan kinerja juga dipertimbangkan dari hasil kinerja yang dilakukan.

Menurut Dr. Rodi Wahyudi, S.Sos, M, Soc. Sc, Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan Allah. Oleh sebab itu bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki agar bernilai ibadah dan mendapatkan keridhaan Allah, diperlukan beberapa hal :

  1. Bekerjalah di dalam bidang usaha yang halal dan bukan merupakan pekerjaan yang dilarang oleh agama
  2. Bekerja untuk mencari karunia Allah Swt
  3. Bekerjalah dengan benar dan jujur
  4. Tidak melakukan kecurangan dan penipuan dalam setiap usaha dan pekerjaan yang dilakukan
  5. Jangan sampai melalaikan kewajiban, dan jangan lupa untuk selalu berzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
  6. Syukurilah hasil usaha yang didapatkan dengan sebaik-baiknya

Sedangkan Muhammad Nasir mengatakan untuk sukses dalam bekerja ada 3 hal yang dilakukan yaitu hadir baik fisik maupun rohani mengikuti kegiatan, focus dan follow.

Akhir kegiatan ditutup dengan permainan/game dan pembagian hadiah.

Dalam penutupannya Wadir II mewakili direktur Poltekkes Kemenkes Riau mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah merancang dan mensukseskan kegiatan walaupun dalam waktu singkat.

Semoga, ilmu yang telah diberikan oleh narasumber dapat diimplementasikan dengan baik sehingga kinerja Poltekkes Kemenkes Riau kedepan lebih baik dari sebelumnya.  (Humas).