BKKBN Riau dan Poltekkes Kemenkes Riau Tandatangani Nota Kesepahaman Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi

KBRN, Pekanbaru : Sebagai bentuk tindak lanjut dari amanah Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Perpres No 72 Tahun 2021 mengenai penunjukan BKKBN sebagai ketua pelaksana untuk percepatan penurunan stunting, maka BKKBN Provinsi Riau melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Perwakilan BKKBN Provinsi Riau dengan Perguruan Tinggi di Provinsi Riau.

Pada kesempatan ini Perwakilan BKKBN Provinsi Riau melakukan penandatanganan MOU dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau, Selasa (22/2/2022).

Kegiatan yang diadakan di Ruang Rapat Lantai I Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si, beserta jajaran dan Husnan, S.Kp, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau beserta jajaran.

Husnan menyambut dengan baik usulan penendatanganan MOU ini.

“kami tentunya sangat senang dengan adanya penandatanganan MOU ini. Kampus kami memiliki program Pusat Kajian Stunting yang saat ini sedang meneliti deteksi dini stunting melalui pemeriksaan urine” ucap Husnan selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau.

Menurut UU No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, maka nama program BKKBN sekarang ini adalah Bangga Kencana yang merupakan singkatan dari pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana.

“Pada intinya cita-cita yang ingin dicapai BKKBN adalah menciptakan keluarga berkualitas. Untuk mewujudkannya, kami dari BKKBN Provinsi Riau mempunyai program ketahanan keluarga, diantaranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Layanan Keluarga Sejahtera (PUSYANRA). Inilah alasan yang menjadi dasar penunjukan BKKBN untuk pencegahan penurunan stunting. Karena pendekatan dari semua program kami adalah keluarga” ucap mardalena selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau.

Dalam arahannya beliau juga menambahkan terkait permasalahan stunting ini tentunya tidak hanya tugas satu instansi saja. BKKBN juga butuh dukungan dari lintas sektor terkait. Salah satunya adalah perguruan tinggi. Karena BKKBN juga memiliki program Kampus Merdeka dan Mahasiswa PENTING (Peduli Stunting).

“Kami sangat tertarik dengan terobosan baru dari program kampus Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau yakni Pusat Kajian Stunting yang melakukan penelitian deteksi dini stunting melalui pemeriksaan urine. Kami berharap nantinya hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan memberi kontribusi terhadap penurunan stunting yang masih menjadi PR kita bersama,” ungkapnya.

 

Comments (0)
Add Comment